Dalam pertandingan persahabatan internasional penting menjelang Piala Eropa 2024, Inggris menjamu Brasil di Wembley. Pertandingan ini bukan hanya pertemuan langsung dua raksasa, tetapi juga uji coba pelatih Inggris Southgate terhadap pemain-pemain baru. Namun, akhirnya Inggris kalah 0-1 dari Brasil, penampilan pemain-pemain baru juga tidak memuaskan.
Brasil Menekan Inggris
Sejak awal, Inggris mencoba memanfaatkan keuntungan tuan rumah untuk menyerang gencar. Mereka memang menciptakan beberapa peluang, tetapi pada menit ke-11, Brasil membalas. Vinicius menghadap kiper Pickford satu lawan satu, menembak cerdas membobol gawang, tapi ditahan Walker di garis gawang. Namun, Walker cedera parah dalam duel itu dan harus diganti.
Setelah itu, Brasil mulai menyerang membabi buta. Dalam 5 menit, mereka melakukan 3 penetrasi ke kotak penalti Inggris dan mencoba menembak. Menit ke-19, Walker benar-benar tidak bisa melanjutkan dan digantikan Konsa.
Babak pertama, Brasil tampil apik di sepertiga lapangan belakang Inggris. Rice dan Gallagher tidak bisa membendung serangan Brasil, Vinicius dan Rodrygo bebas menerobos ke kotak penalti Inggris. Menit ke-34, Paqueta dari titik 12 yard lepas penjagaan, menembak keras mengenai mistar gawang, jika masuk Brasil unggul di babak pertama.
Pemain-pemain Baru Inggris Tampil Biasa
Babak pertama, meskipun Inggris juga menyerang, tapi kurang kreatif. Mereka hanya mengandalkan overlapping di sayap untuk menyerang dengan crossing, kemampuan umpan pendek di tengah kurang, penyerang juga tidak punya pergerakan menarik untuk menarik pertahanan.
Sebaliknya, trio gelandang Brasil Paqueta, Guimaraes, dan Gomes tampil apik. Mereka tidak hanya bisa terus menerus mengumpan ke depan, tapi juga bertahan kuat dan posisi bagus. Ini membuat Bellingham sulit dapat bola untuk membangun serangan, bahkan membuat gelandang tengah Inggris tidak bisa maju, karena kecepatan pemain depan Brasil terlalu cepat.
Serangan Brasil sangat efektif, bisa menembus garis tengah Inggris dengan mudah langsung menghadapkan penyerang ke pertahanan. Hanya tinggal menunggu Vinicius dan Rodrygo saling melepaskan umpan. Maguire juga lambat, meskipun jago menghalau bola atas, tapi reaksinya di tanah sudah menurun, sementara kecepatan pemain depan Brasil luar biasa, berkali-kali memaksa Maguire melakukan kesalahan, untung masih bisa dibenahi.
Penyesuaian Southgate
Babak kedua, Brasil menambah tekanan, Inggris cepat tertekan. Brasil mulai memusatkan serangan ke sayap kanan, Paqueta maju membantu Raphinha. Sampai menit ke-62, sudah ada beberapa tembakan dan crossing berbahaya. Meskipun Gordon beberapa kali menerobos ke kanan Brasil, tapi ruang umpan sering tertutup, Watkins sampai saat itu masih jarang dapat bola.
Melihat situasi tidak menguntungkan, Southgate menit ke-67 langsung mengganti Bellingham, Chilwell, Maguire dengan Bowen, Dunk, Gomez untuk menguji susunan pemain belakang, sementara di depan memperkuat sayap kanan.
Brasil juga tidak lama kemudian, menit ke-71 mengganti Paqueta dan Rodrygo dengan Pereira dan Endrick.
Bowen cukup impresif setelah masuk, ada satu kali dribel melewati tiga pemain. Pertahanan kiri Brasil jelas merasa tertekan. Southgate langsung mengganti lagi, menit ke-75 mengganti Gallagher dan Gordon dengan Rashford dan Mainoo untuk memperkuat serangan, membiarkan Rice di belakang sementara Mainoo maju menyerang. Rashford di sayap kiri untuk menambah tekanan di sisi itu.
Dalam pertandingan persahabatan ini, Brasil jelas lebih unggul dari Inggris. Eksperimen Southgate dengan pemain-pemain baru tidak berhasil, penampilan Inggris kurang memuaskan. Kekalahan ini memang tidak berarti apa-apa, tapi juga mengungkap hal-hal yang perlu diperbaiki Inggris menjelang Piala Eropa.
Sebaliknya, penampilan Brasil lebih impresif. Kontrol permainan lini tengah dan kecepatan penyerang mereka membuat Inggris kesulitan. Kemenangan ini pasti akan menambah kepercayaan diri Brasil.
Secara keseluruhan, pertandingan persahabatan ini hanya laga pemanasan, tapi juga memberi pelajaran berharga bagi kedua tim. Inggris perlu memperkuat kontrol permainan di tengah dan kerjasama penyerang, sementara Brasil harus terus mengandalkan kelebihan mereka. Kita nantikan duel sengit kedua tim di turnamen besar mendatang.